unique visitors counter

SPG Bandung Cantik Lagi Foto Bugil Pamer Memek Mulus


-8
-8 points

Perpustakaan sore itu sepi, hanya ada suara lembut lembaran kertas yang dibalik. Dia berdiri di depanku, matanya fokus membaca, tetapi aku tahu dia sadar akan kehadiranku. Tangannya terangkat, mengambil buku dari rak tertinggi, dan saat itu, bahunya menyentuh tubuhku. Sekilas, tak disengaja—atau mungkin disengaja. Senyum kecil tersungging di bibirnya, cukup untuk membuat dadaku berdebar lebih cepat.

Aku tetap diam, membiarkan momen itu mengalir, menikmati ketegangan halus yang menggantung di udara. Dia masih berdiri dekat, begitu dekat hingga aku bisa merasakan kehangatan tubuhnya meski di antara kami hanya ada ruang selebar helai kertas.

“Buku ini menarik,” katanya tiba-tiba, suaranya nyaris seperti bisikan di antara keheningan.

Aku melirik judul di sampulnya. Sebuah novel klasik, penuh dengan metafora dan emosi yang dalam. “Kau suka yang seperti itu?” tanyaku, mencoba mengalihkan perhatian dari fakta bahwa aku masih bisa merasakan sentuhan bahunya di lenganku.

Dia menutup buku itu perlahan, lalu menoleh, matanya bertemu langsung dengan mataku. “Terkadang,” ujarnya, bibirnya melengkung dalam senyum kecil yang samar. “Tergantung siapa yang membacanya bersamaku.”

Denyut nadiku berlari sedikit lebih cepat. Ada sesuatu dalam caranya berbicara, dalam cara dia menatap, yang terasa lebih dari sekadar obrolan biasa.

Aku meraih buku lain dari rak, membolak-balik halamannya tanpa benar-benar membaca. “Dan jika aku membacanya bersamamu?” tanyaku, nada suaraku lebih ringan, hampir seperti tantangan halus yang terselip di antara kalimatku.

Dia tidak segera menjawab. Sebaliknya, dia menutup jarak di antara kami sedikit lebih banyak, cukup hingga aku bisa merasakan desah napasnya yang hangat menyentuh kulitku.

“Akan jadi lebih menarik,” bisiknya pelan, sebelum akhirnya dia melangkah mundur dengan anggun, kembali menatap buku di tangannya seolah tidak terjadi apa-apa.

Aku menghembuskan napas perlahan, berusaha menenangkan detak jantung yang tiba-tiba menggila. Ada sesuatu yang tak terkatakan dalam interaksi ini, sesuatu yang bermain di antara kata-kata dan diam, di antara lembaran buku dan isyarat yang hanya kami berdua yang mengerti.

Perpustakaan masih sunyi, tapi di antara rak-rak buku yang tinggi, keheningan itu kini terasa penuh dengan ketegangan yang begitu nyata.


Like it? Share with your friends!

-8
-8 points

0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *