Hujan rintik-rintik membasahi jendela kafe tempat Satria duduk sore itu. Matanya menatap layar ponselnya, membaca berita yang tengah ramai diperbincangkan. “Hoax foto cewek jilbab bugil”—begitulah tajuk yang muncul di berbagai media sosial, membuatnya menghela napas panjang.





Di seberangnya, Nadira menyeruput teh hangatnya, memperhatikan ekspresi Satria yang tampak serius. “Ada apa?” tanyanya lembut.
Satria menaruh ponselnya di meja, menatap Nadira yang duduk dengan tenang di depannya. Jilbabnya yang berwarna lembut membingkai wajahnya dengan sempurna, dan ada sesuatu dalam tatapan matanya yang selalu membuat Satria terhanyut.
“Internet makin gila,” jawabnya singkat. “Orang bisa saja membuat kebohongan, menciptakan cerita yang bahkan tidak pernah terjadi, lalu dunia percaya begitu saja.”
Nadira tersenyum kecil, meletakkan cangkirnya. “Memang. Tapi bukankah itu yang membuat misteri jadi lebih menarik?”
Satria menaikkan alisnya. “Misteri?”
Nadira mengangguk pelan, tubuhnya sedikit condong ke depan. “Yang tersembunyi selalu lebih menggoda daripada yang terlihat jelas. Bukankah begitu?”
Satria menelan ludah. Ia bukan pria yang mudah terbawa suasana, tapi ada sesuatu dalam cara Nadira berbicara yang selalu membuatnya terperangkap dalam pesona yang tak terjelaskan.
“Kamu percaya bahwa yang tidak terlihat bisa lebih menggoda?” tanyanya, mencoba memahami arah pikirannya.
Nadira tersenyum miring, menatapnya dengan sorot mata yang sulit diterjemahkan. “Tentu. Karena yang tersirat jauh lebih berharga daripada yang diumbar tanpa batas.”
Ruangan di sekitar mereka mendadak terasa lebih sunyi. Hanya ada desiran napas dan detak waktu yang berjalan lambat. Satria bisa mencium samar aroma melati dari jilbab Nadira, sesuatu yang selalu melekat padanya—halus, misterius, dan memikat dalam cara yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Mereka diam sejenak, membiarkan keheningan berbicara lebih banyak daripada suara. Ada sesuatu di antara mereka, sesuatu yang tidak perlu diumbar pada dunia seperti halnya kebohongan di internet. Ini adalah sesuatu yang nyata, sesuatu yang lebih intim daripada sekadar apa yang bisa ditangkap oleh mata.
Malam pun semakin larut, dan di luar sana dunia masih ramai mempercayai hoax yang tak berujung. Namun di sini, dalam ruang yang hanya mereka berdua pahami, ada kebenaran yang lebih menggoda—sesuatu yang tidak perlu diumbar, tetapi cukup dirasakan dalam keheningan.
0 Comments