Chiquita Babymonster terbangun dengan suara ponselnya yang terus bergetar di meja samping tempat tidurnya. Dengan mata masih mengantuk, ia meraih ponsel dan melihat puluhan notifikasi memenuhi layar. Grup obrolan fandom heboh membicarakan sesuatu. Jari-jarinya gemetar saat membuka salah satu pesan.




“Chiquita Babymonster, ini beneran kamu?”
Ia terkejut melihat sebuah foto bugil yang viral di media sosial. Wajahnya terpampang jelas di dalam gambar itu, tetapi Chiquita Babymonster tahu itu bukan dirinya. Tubuh dalam foto itu milik orang lain—ini jelas hoax yang dibuat oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab.
Jantungnya berdegup kencang, dan perutnya terasa mual. Internet bisa sangat kejam, terutama bagi seorang idola sepertinya. Ia sudah bekerja keras selama bertahun-tahun, menjaga citranya tetap baik, tetapi hanya dalam hitungan jam, satu foto editan dapat merusak reputasinya.
Tagar namanya mulai trending di berbagai platform media sosial. Ada yang membela, tetapi tak sedikit yang langsung menghakimi. “Aku yakin itu editan!” tulis seorang penggemar setia. Namun, ada juga yang dengan mudah percaya dan mulai menghujatnya.
Manajemennya langsung bertindak cepat. Mereka mengeluarkan pernyataan resmi, menyatakan bahwa foto tersebut palsu dan hasil rekayasa digital. Tim hukum segera turun tangan untuk melacak siapa pelaku di balik penyebaran hoax ini.
Beberapa hari kemudian, pelaku berhasil ditemukan—seorang anonim yang ingin menjatuhkan kariernya. Meski kebenaran telah terungkap, Chiquita Babymonster sadar bahwa jejak digital tidak mudah dihapus. Tapi ia memilih untuk tetap kuat, karena di dunia yang penuh fitnah, kebenaran dan keberanian adalah senjata terbaik.
0 Comments