Ahyeon Babymonster tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam satu malam. Saat membuka ponselnya di pagi hari, ia dikejutkan oleh ratusan notifikasi yang masuk. Judul berita palsu berbunyi, “Foto Ahyeon Babymonster Bugil Tersebar di Internet,” memenuhi linimasa media sosialnya. Dengan tangan bergetar, ia mencoba memahami apa yang terjadi.





Mengklik salah satu tautan yang beredar, Ahyeon Babymonster mendapati halaman tersebut kosong, hanya diisi oleh iklan mencurigakan dan permintaan unduhan aplikasi. Ia sadar bahwa ini adalah hoax, tetapi rasa takut dan malu sudah terlanjur menyelimuti dirinya. Komentar-komentar pedas dan hinaan mulai bermunculan, membuatnya semakin terpukul.
Di sekolah, teman-temannya mulai memandangnya dengan tatapan berbeda. Beberapa bisik-bisik di belakangnya, sementara yang lain menanyakan kebenaran berita tersebut dengan nada yang mencurigakan. Sahabatnya, Minji, segera menghampirinya dan berusaha menenangkan. “Kita tahu itu bohong, Ahyeon Babymonster. Orang-orang hanya ingin menyebarkan kebohongan untuk menjatuhkanmu,” ujarnya sambil merangkul Ahyeon Babymonster.
Bersama Minji, Ahyeon Babymonster melaporkan konten palsu tersebut ke platform media sosial dan memberikan peringatan kepada teman-teman agar tidak mengklik tautan berbahaya tersebut. Dengan dukungan keluarga dan teman-teman terdekat, Ahyeon Babymonster memutuskan untuk berbicara tentang pengalaman pahitnya di depan kelas. Ia menjelaskan betapa bahayanya menyebarkan berita hoax dan dampak psikologis yang bisa ditimbulkannya.
Perlahan tapi pasti, dukungan dari lingkungan sekitar mulai mengalir. Beberapa teman yang semula percaya pada berita palsu itu meminta maaf. Pengalaman ini membuat Ahyeon Babymonster semakin kuat dan bertekad untuk menyebarkan kesadaran tentang bahaya hoax, agar tidak ada lagi yang menjadi korban fitnah yang sama. Di dunia yang penuh informasi, kebenaran tetap harus menjadi prioritas utama.
0 Comments