unique visitors counter

Cerita Panas – Kisah Natalia ex JKT48 Ngentot Eps 01


1
1 point

Satu tegukan lagi maka habis sudah kopi pahit yg menemaniku sore ini. Suasana Rangkasbitung yg asri ini tetap tidak dapat menghibur hatiku yg sedang gundah. Kekasihku tiba2 saja menghilang tanpa kabar, padahal kami sudah berjanji untuk saling setia. Pikiranku kembali mengingat kejadian 2 tahun yg lalu, saat aku mengantarnya ke Jakarta untuk mengikuti interview di salah satu restoran dan namanya disebut pertanda bahwa dia lolos dan diterima bekerja. Saat itu aku merasa begitu senang sekaligus sedih karena harus menerima kenyataan bahwa kami akan berpisah begitu lama.

Huuufffttt, tarikan nafas yg dalam setelah tegukan terakhir kopi pahit favoritku. Kulihat jam tangan Daniel Wellington KW ini dan jarum jamnya menunjuk ke angka 17:30 WIB, ternyata sudah senja, tidak terasa aku menghabiskan waktu duduk di sebuah warung sambil menunggu keberangkatan bus terakhir menuju Jakarta. Kukenakan tas ransel besar berbahan cotton canvas yg berisi beberapa pakaian serta perlengkapan mandiku lalu aku berjalan menuju Bis. Oke, perjalananku akan sangat panjang kali ini. Aku duduk di samping jendela. Beberapa menit kemudian bus pun mulai jalan, dan aku mulai menikmati pepohonan yg berbaris di pinggir jalan, makin lama, semakin buram, semakin sunyi dan akupun tertidur.

Beberapa jam kemudian aku harus turun di Bogor untuk mencari bus jurusan Jakarta. Untung saja aku refleks terbangun saat Bus berhenti. Sangat melelahkan, namun semua ini kulakukan untuk kekasihku tercinta yg tiba2 menghilang gak pernah menghubungi aku sama sekali.


Perjalanan dari Bogor ini membutuhkan waktu yg lumayan lama, ini memberiku waktu untuk mengistirahatkan mata dan pikiranku. Akupun kembali tertidur pulas, dan entah berapa lama aku di dalam bus ini kemudian tiba2 aku tersadar saat semua penumpang mulai turun. Aku telah tiba di Pulogadung. Akupun turun dari bus, berjalan menyusuri jalanan gelap yg begitu asing bagiku. Ada beberapa orang menawariku ojek, tapi aku masih bingung kemana arah tujuanku saat ini. Akupun membuka aplikasi di HPku, aku mencari penginapan murah yg terletak di sekitar mall Fx Sudirman. Kabarnya, kekasihku itu bekerja di salah satu restoran di Fx Sudirman.

Akupun naik ke salah satu ojek yg terus merayuku untuk naik. Setelah kuberitau tujuanku, abang ojek ini tampak sedikit terkejut, karena jaraknya lumayan jauh, dari Jakarta Utara menuju ke Jakarta Selatan. Perjalanan ketiga pun dilanjutkan, namun kali ini menggunakan ojek. Kuperhatikan suasana ibu kota di malam hari yg tidak pernah sepi. Lampu2 jalanan menghiasi malam, hingga akhirnya akupun tiba di daerah Senayan. Entah aku turun di daerah mana, tapi saat itu aku harus kembali berjalan kaki mencari penginapan tersebut.

Semangatku untuk menemui kekasihku mengalahkan rasa capekku. Hampir 1 jam aku jalan kaki akhirnya ketemu juga penginapan yg kumaksudkan. Setelah melakukan check in, akupun masuk ke dalam kamar, menaruh semua barang bawaanku dan kemudian tiduran di kasur empuk yg benar2 kurindukan sejak tadi. Ahhhh akhirnya aku bisa beristirahat dgn tenang.


Kriiiiiingggg, ahhhh, suara alarm di HP ini memekikkan telingaku. Akupun terkejut setelah sadar ternyata ini sudah pagi. Semalam niat hanya rebahan ternyata membuatku tertidur pulas. Pagi ini kumulai dengan mandi, lalu sarapan. Makanan yg disediakan di penginapan ini bisa dikatakan seadanya, namun sudah cukup mengisi dan mengenyangkan perutku. Pagi ini kurang sempurna karena tidak ada kopi pahit yg biasa menemaniku. Tapi ya sudahlah, apa yg ada harus kusyukuri.

Beberapa jam kemudian akupun mulai bersiap2. Kuperhatikan penampilanku hari ini karena aku akan bertemu dgn kekasihku. Kupesan ojek online dari penginapanku menuju Fx Sudirman. Sebelum ojek online datang menjemputku, aku check out terlebih dahulu. Perjalanan hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja hingga akhirnya tibalah aku di gate Fx. Akupun membayar ojek online ini dan berjalan menuju lobby. Aku sempat terdiam sebentar dan berharap semoga bertemu dengan kekasihku.

Setiba di dalam mall, akupun berjalan menaiki tangga eskalator dan mencari sebuah restoran. Nama restoran ini pun aku tau dari sahabatku yg saat ini juga berkarir di Jakarta sebagai seorang artis. Dia menjadi salah satu personil Idol Grup JKT48.


Oh iya, sebelum terlalu jauh, aku perkenalkan diri terlebih dahulu, namaku Agung Putra Wibawa dan biasa disapa Bowo, saat ini aku berusia 24 tahun, terpaut 3 tahun dari kekasihku yg bernama Sulis. Aku berkeliling mencari satu persatu dan masih belum ketemu. Akhirnya aku bertanya ke seorang Security mall yg tiba2 berpapasan denganku. Setelah diberitau, ternyata restoran tersebut ada di F2, sedangkan saat ini aku berada di F3, berarti aku harus turun kembali.

Tibalah aku di restoran itu, aku menuju meja kasir dan bertanya tentang Sulis. Namun anehnya tidak ada nama Sulis di restoran itu. Aku sempat memberitau nama lengkapnya dan memperlihatkan fotonya tapi semua karyawan di restoran itu kebingungan karena tidak pernah mendengar apalagi melihat gadis tersebut. Pikiranku makin kacau, tiba2 badanku menjadi lemas, gairah menjadi hilang. Apakah Sulis telah menipuku? Tapi hubunganku dengannya berjalan baik2 saja sebelum dia menghilang secara tiba2 sejak 3 bulan yg lalu.

Entah kesalahan apa yg telah kuperbuat sampe2 Sulis tega meninggalkanku. Aku berjalan dengan gontai, langkahku begitu lemah, tatapanku kosong, aku hanya berharap ada keajaiban saat ini. “Kak Bowo?”, tiba2 terdengar suara yg gak asing lagi bagiku, saat kumenoleh, yaa bener, itu Natalia, sahabatku saat di Kampung dulu. Aku begitu senang melihatnya. Sudah 5 tahun kami tidak pernah bertemu, Natalia sudah banyak berubah.


Tanpa sadar kami berdua berpelukan, “Kak Bowo kenapa? Kok sedih banget?”, wah rupanya aku tidak dapat menyembunyikan mimik mukaku. Wajahku yg sempat tersenyum kembali murung. “Kak, mending kita pindah mall aja deh, jgn di sini, banyak fans”. Nat mengajakku pindah Mall, karena di mall Fx ini banyak fans yg nanti akan berpikiran negatif terhadap kami berdua. Akhirnya kami berdua pindah dan menuju ke Gandaria City, sebuah Mall yg jaraknya tidak begitu jauh dari Fx.

Saat di Kampung dulu, aku, Natalia dan juga Sulis sangat bersahabat. Kami selalu menghabiskan waktu bertiga hingga akhirnya aku dan Sulis berpacaran. Aku sempat mengira Natalia pindah ke Jakarta karena merasa kecewa, tapi ternyata dia ke Jakarta untuk mengejar mimpinya. Kami duduk di sebuah restoran, lalu memesan makanan. Makanan2 ini tampak begitu asing bagiku dan ini membuat Nat tersenyum padaku. Pesanan kami telah dicatat dan pelayan pun pergi.

Nat masih bingung kenapa aku ke Jakarta

Nat: Kk ngapain di Jakarta?
Aku: (dengan wajah muram) Aku nyari Sulis
Nat: Ohhh (Kemudian membuang muka)
Aku: Aku udah cari ke restoran yg kamu kasi tau ke aku Minggu lalu, tapi trnyata gk ada nama itu, kmu bohongin aku ya?
Nat: Mmmm.. mmm gak kak, aku gak bohong
Aku: Trus knp mereka gk tau yg namanya Sulis?
Nat: Kk berapa lama di Jakarta?
Aku: Nat, tolong jgn alihkan pembicaraan dulu

Nat hanya menunduk dan terdiam. Berkali2 aku bertanya padanya namun tidak dijawabnya. Entah apa yg disembunyikan olehnya, perasaanku makin gak enak. Tiba2 aku jadi kesal krna melihat Nat yg hanya diam saja. Ahhhhh sudahlah, aku mengeluarkan uang seratus ribu dan menaruhnya di meja lalu aku berdiri dan pergi meninggalkan Nat.


“Eh Kak, kak, kaaak jgn pergi, aku jelasin, Kaaaak”, aku terus berlalu meninggalkannya, Nat mengejarku dan menarik tanganku. Sempat kutepis dgn pelan karena aku sudah kesal.

Aku: Apa yg kamu sembunyikan?
Nat: Kita makan dulu kak, ntar aku jelasin
Aku: Udah deh, nafsu makanku ilang
Nat: Plis kak, kita duduk dulu ya

Nat memegang tanganku, merayuku agar mau kembali ke tempat duduk tadi. Akhirnya kamipun kembali ke restoran itu. Saat masuk ke dalam, kulihat beberapa pelayan tampak kebingungan karena mereka kira kami tidak jadi memesan makanan. Kamipun duduk kembali dan tanpa sabar aku kembali bertanya pada Nat.

Aku: Tolong kasi tau, ada apa sebenarnya ini
Nat: Kak, aku gak mau ngomong apa2, tapi aku mau kk liat sendiri
Aku: Ada apa? Jangan permainin perasaanku donk
Nat: Kak, jangan marah ama aku donk, kk liat sendiri aja ntar malem

Jawaban dari Nat malah membuatku makin gelisah dan penasaran apa yg sebenarnya terjadi pada Sulis. Aku harus menunggu malam nanti agar tau jawabannya. Akupun luluh karena Nat berkali2 mohon padaku agar tidak mendesaknya. Kami pun makan, setelah itu berkeliling menyusuri Mall ini. Nat mengajakku ke sebuah Wahana permainan di mall ini. Nat tampak menghiburku tapi semangatku telah hilang, dalam pikiranku hanya ada Sulis. Nat mengajakku nonton bioskop, aku sempat menolaknya, tapi lama kelamaan aku nurut juga, karena aku ingin menghargai usaha Nat agar aku tidak sedih lagi.


Gak terasa malam pun tiba, aku kembali bertanya pada Nat, “Udah malem nih”, kataku pada Nat, “Sabar ya Kak, ntar tunggu aja” jawab Nat. Kami berdua pun kembali memesan taksi online dan menuju ke sebuah tempat yg asing bagiku namun sangat indah dan nyaman. Ada air mancur serta alunan musik yg begitu menghibur. Kami berdua duduk di bawah pohon beringin yang rindang, yg memang sengaja dipersiapkan untuk para pengunjung. Tempat ini begitu indah.

Kulihat Nat sedang menatap ke arah langit, tatapannya kosong namun penuh makna, seakan2 sedang mengingat masa lalu. “Nat, sebenarnya ada apa sih ama Sulis? Kenapa kmu bohong klo Sulis kerja di situ?” tanyaku pada Nat, “Kak, jangan Sulis2 mulu deh, aku udah capek, kk pernah gk ngertiin perasaanku?” jawaban Nat membuatku bingung. “Kamu kenapa Nat?” tanyaku kembali, “Eh maaf kak, gk ada, ntar lagi ya, masih belum jamnya” jawab Nat. Kami pun kembali terdiam.

Entah berapa lama kami duduk di bawah pohon itu, tapi suasana makin hening. Masih banyak kendaraan lalu lalang namun malam semakin larut membuat para pengunjung di tempat ini berkurang satu persatu. Nat berdiri dan menarik tanganku, kami berdua menyetop taksi dan kami kembali ke Fx Sudirman. Aku sempat bingung, apa yg akan dilakukan oleh Nat di mall tersebut semalam ini. Nat meminta sopir taksi itu untuk berhenti di dekat shelter di gate belakang.


Aku sedikit bingung, karena semalam ini masih banyak orang mondar mandir masuk ke dalam Mall Fx, entah apa yg mereka lakukan, tapi kulihat juga banyak cewek2 dgn pakaian minim keluar masuk mall itu kemudian dipeluk oleh lelaki hidung belang. Akupun mengambil kesimpulan mereka sedang party di dalam. Tidak lama kemudian kulihat seorang cewek, wajahnya tidak asing bagiku, tapi rambutnya sudah berubah, kini berwarna pirang mengenakan pakaian yg sangat ketat dan sangat minim hingga memperlihatkan celana dalamnya. Ohhh f*ck, itu Sulis, yaaa itu Sulis. Tanpa aba2 aku keluar dari taksi ini, Nat sempat berteriak melarangku tapi kuhiraukan. “Suliiiiiiis”, aku berteriak ke arahnya, dan dia sempat menoleh ke arahku dan kemudian berlari ke dalam.

Saat kukejar banyak cowok yg menghadangku, kujelaskan padanya bahwa dia adalah kekasihku, namun mereka tidak mau tau. Aku didorong2 oleh mereka, bahkan ada salah seorang dari mereka mencoba memukulku. Nat berlari ke arahku dan memohon maaf pada mereka. Nat menarik tanganku untuk kembali ke taksi tadi, tapi aku menolaknya. Akupun berjalan entah kemana, pikiranku benar2 kacau. Aku tidak menyangka Sulis tega berbuat demikian. Jadi selama ini dia menghilang dan menjadi seorang wanita nakal.

Air mataku menetes, aku terus berjalan di tengah gelapnya malam. “Kaaak, tunggu donk”, ternyata Nat mengejarku. Aku melihatnya, Nat tampak kelelahan.


Nat: Sabar ya kak, jangan sedih
Aku: Apa? Jangan sedih kamu bilang? Kamu sama ama Sulis, kalian berdua pembohong
Nat: Kak, aku gak bohong, aku cuma bingung bgmana cara menjelaskan ke kk
Aku: Kenapa kmu gak jujur aja sejak dulu?
Nat: Kak, aku udah pernah nasehatin dia, tapi dia gk mau tau
Aku: Ahh, sudahlah, kalian sama aja (sambil berlalu dan pergi)
Nat: Kak, tunggu aku, tolong jangan samain aku
Aku: (Aku terus melangkah tanpa menghiraukan perkataan Nat)

Aku terus berjalan, entah mau kemana tapi yg pasti aku sudah tidak bisa berpikir apapun. Nat terus berusaha mengejarku dan terus berkata2, entah apa yg dikatakannya, aku tidak peduli. “Kaaaaaaak, dengeriiin aku”, teriakan Nat begitu keras dan mengagetkanku.

Kk ngerti gak perasaanku? Sejak dulu aku berusaha biar kk perhatiin aku, tapi kk selalu anggap aku anak kecil, sejak dulu aku berusaha deketin kk, tapi kk gk pernah respon, bahkan sampe kk jadian ama Sulis pun aku udah nunjukin klo aku sedih, tapi kk gak peka. Aku suka ama kk, aku sayang ama kk, tapi apa kk pernah anggap aku ada? Bahkan untuk anter aku ke Jakarta buat audisi pun kk gk mau. Skrg kk minta tolong aku buat cari tau keberadaan Sulis, setelah tau kk malah menyalahkan aku? Kk tega.

Kata2 Nat membuatku terkejut, kulihat Nat begitu emosional, dia menyampaikan kata2 itu sambil menangis. Apakah dia serius? Apakah Nat benar2 menyukaiku? Berarti benar dugaanku selama ini, Nat menjauh dariku dan Sulis karena merasa kecewa aku jadian dengannya. Aku tidak tega melihat Nat menangis, kutarik tubuh mungilnya dan kupeluk.


“Maafin aku ya Nat, aku gak peka”, Nat hanya mengangguk di bahuku. Air matanya membasahi lenganku. “Kk mau kmana skrg?” tanya Nat, “Aku gk tau, aku cari penginapan aja”, Jawabku. Lalu Nat menawariku untuk nginep di kostnya. Awalnya kutolak, namun setelah kupikir2 aku harus berhemat dan lagi aku dan Nat hanya seorang sahabat kecil, jadi tidak mungkin berpikiran macam2.

Nat pun memesan taksi online, setelah beberapa lama kemudian, kami menuju sebuah kost sederhana. Nat mempersilakanku masuk ke dalam kamarnya. Kamarnya memang sederhana namun bersih dan nyaman. Terdapat sebuah karpet tebal dan cukup nyaman untuk menjadi alas tidurku. Akupun tiduran di karpet tebal itu. Nat masuk ke kamar mandi dan setelah keluar rupanya Nat mengganti pakaiannya dengan daster selutut dan tanpa lengan. “Nat, kamu seksi ya skrg” godaku, “Tidur ihhh, udah malem” jawab Nat.

Nat memakai selimut, menyalakan sebuah lagu di HPnya dan kemudian tidur, akupun mulai terlelap dan masuk ke alam mimpi. Aku tidur di karpet tebal yg terletak hanya beberapa meter dari kasur Nat, sungguh dekat. Tiba2 aku terbangun tanpa sebab. Suasana begitu sunyi, yg ada hanya suara lagu dari HP Nat.


Akupun masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil. Saat keluar dari kamar mandi, aku sedikit terkejut melihat posisi tidur Nat. Posisi tidurnya kali ini menyamping dan memeluk guling, tapi daster yg dikenakannya tersingkap, sedangkan selimutnya sudah berpindah tempat. Bokongnya terlihat begitu mulus dan cd yg menutupi kemaluannya tampak begitu sempit seakan2 tidak mampu membendung bokong besarnya. Ohhh, seketika penisku berdiri. Aku tidak pernah berbuat nakal pada wanita manapun tapi kali ini sebuah pemandangan yg sangat indah ada di depan mataku.

Kulihat wajah polos Nat yg sedang tertidur pulas, lalu mataku kembali tertuju pada bokong dan selangkangannya. Bulu2 halus yg menyeruak keluar di sela2 cd yg dikenakannya makin membangkitkan nafsuku untuk menyentuhnya. Aku benar2 dikuasai oleh nafsu saat ini. Kudekati Nat secara perlahan, kemudian dengan sedikit gemetar, kusentuh bokongnya yg halus. Kuelus2 dgn perlahan, ini pertama kali aku menyentuh pantat seorang gadis cantik seperti Nat. Sungguh lembut kulit bokongnya. Semakin kuperhatikan, semakin penasaran. Kutarik cd yg dikenakannya, terlihat garis pantatnya yg membuatku ngiler. Sungguh indah, sungguh seksi dan entah kata2 apa lagi yg dapat menggambarkan keindahannya.

Nafsuku makin memburu, jantungku makin berdegup kencang, darahku mengalir dari otak menuju otot2, terutama otot pada penisku membuatnya makin tegang.


Semakin lama aku bertindak makin nekat, kuarahkan jariku menuju selangkangannya, sedikit kusingkap kain yg menutupi sela2 selangkangannya. Terlihat keindahan lubang kemaluannya yg sedikit mengkerut dan berbulu. Kuperhatikan dgn seksama, rasanya ingin kucium, ingin kusentuh dan ingin kunikmati. Tapi aku tidak seberani itu, walaupun nafsu sudah menguasaiku, tapi aku tidak berniat untuk memperkosanya. Aku hanya ingin memanjakan mataku saja saat ini dengan memandangi keindahan organ intim Nat.

Entah apa yg harus kulakukan saat ini. Dalam hati kecilku masih ada kebaikan yg tersirat, ingin rasanya kututup tubuhnya dgn selimut, namun pikiranku berkata lain. Nafsu telah menguasai otakku, kesempatan seperti ini tidak datang dua kali. Aku hanya menunduk dan memperhatikan kemaluan Nat. Semakin kulihat, semakin tegang rasanya penisku ini. Kusentuh perlahan kulit lembut kemaluannya, kurasakan bulu2 halus yg menghiasi mahkotanya. Kutarik cd nya makin bawah hingga terlihat jelas pantat Nat yg sungguh indah. Ahhhh, aku makin bingung, di satu sisi aku ingin sekali memuaskan hasratku tapi di sisi lain aku masih berpikir bahwa Nat adalah sahabatku yg harus kujaga.

Untuk sementara aku melupakan Sulis, keindahan tubuh ini telah menghipnotisku. Akhirnya aku bertindak nekat, kubuka resleting celanaku dan kukeluarkan penisku. Kukocok perlahan sambil tanganku mengelus2 selangkangan Nat, ahhhh rasanya nikmat sekali, aku coli di depan gadis cantik dan mungil ini sambil menyentuh organ intimnya. “Ahhhhh”, tiba2 Nat mengeluarkan suara dan membalikkan badannya. Ini membuatku terkejut setengah mati, membuatku terdiam seakan2 dihipnotis saking kagetnya, lalu tiba2 ……

BERSAMBUNG


Like it? Share with your friends!

1
1 point

0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *